Selasa, 26 Mei 2009

Queen Bee: Bukan Film Politik


Adanya tokoh calon presiden dalam film Queen Bee nggak bikin film ini jadi film bertema politik. Karena ternyata, film yang diangkat dari sebuah cerpen karya Fajar Nugraha ini adalah film tentang remaja dengan segala konfliknya. Itu artinya, film ini adalah film untuk kita-kita!

Karena Nggak Percaya
Hidup Queenita Siregar (Tika Putri) tidak berjalan mulus seperti kebanyakan remaja lainnya. Pertama, dia merasa kesepian karena ditinggal meninggal sama sang mama. Kedua, Queen harus menghadapi ketidakpercayaan ayahnya (Mathias Muchus) sama dia. Alhasil, hidup Queen yang seharusnya seru dan ceria, jadi penuh dengan kungkungan. Bayangkan saja! Saking nggak percayanya sang ayah sama Queen, sampai-sampai ayahnya memerintahkan seorang pengawal yang memiliki kode A-14058 (Oka Antara) untuk menjadi pengawal Queen. Ugh, malas banget kan, kemana-mana diikuti sama pengawal!
Ketidakpercayaan ayahnya ini bikin Queen kesal dan bete banget sama sang ayah. Hubungan keduanya pun jadi sedikit merenggang. Ditambah lagi dengan kesibukan ayahnya sebagai calon presiden, makin jauhlah hubungan Queen dengan sang ayah. Tapi, masalah Queen nggak berhenti sampai di situ saja. Pacar tercintanya, Braga (Reza Rahardian) pun mendadak berubah jadi menyebalkan. Duh! Kok berasa banyak masalah banget, ya? Nah, di saat sedang mengalami banyak masalah inilah, Queen jadi dekat dengan A-14058. Apalagi, dirinya sempat diselamatkan oleh A-14058. Perasaan sebal Queen sama A-14058 pun perlahan memudar.

Bukan Film Politik
“Queen Bee adalah film remaja, film kita-kita,” ucap sutradara Queen Bee, Fajar Nugros (Psst, Fajar Nugraha dan Fajar Nugros adalah orang yang sama). Jadi, meskipun ada cerita tentang calon presiden dan pemilihan umum (pemilu), Fajar memastikan kalau itu hanyalah latar belakang filmnya saja. “Tapi, pengangkatan tema tentang calon presiden dan pemilu ini dilakukan juga karena sekarang ini banyak remaja yang tidak nyaman dengan situasi politik yang tengah bergejolak sekarang ini,” ucap Fajar yang pernah menjadi sutradara film pendek Mati Bujang Tengah Malam ini.
Ketidaknyamanan remaja menghadapi situasi politik inilah yang ikut mendasari dibuatnya Queen Bee. “Saya sangat peduli sekali dengan keapatisan generasi muda terhadap lingkungan dan dinamika negaranya. Makanya, kami memutuskan untuk membuat film ini,” tutur produser Queen Bee, Salman Aristo.
Sependapat dengan Salman, sang produser eksekutif, Bernhard Subiakto, juga menyatakan kalau ini adalah film remaja. “Kalaupun sedikit menampilkan nuansa politik, kami hanya ingin membangun suatu kepercayaan baru bahwa generasi muda itu bisa melihat sesuatu yang beda dari dunia politik,” jelas Bernhard, panjang lebar.

Pemain Muda
Untuk membuktikan kalau ini adalah film remaja dipilihlah bintang yang juga masih muda. Tika Putri terpilih sebagai Queen, remaja yang ceria, optimis, cantik dan smart. Selain Tika, biar lebih remaja lagi, film ini juga menampilkan band-band anak muda untuk mengisi soundtrack-nya. Ada RAN, Alexa dan Twenty First Night. “Ini adalah film remaja saat ini. Jadi apa yang ada di keseharian remaja adalah bagian dari kisah ini. RAN misalnya, punya lagu bagus untuk film ini, jadi kami bekerjasama dan mereka menjadi part of the story,” urai Fajar.
Judul: Queen Bee
Sutradara: Fajar Nugros
Pemain: Tika Putri, Oka Antara, Reza Rahardian, Mathias Muchus
Produksi: Million Pictures, 2009

Tidak ada komentar: